INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk
memperoleh, mengelola, dan menginteprasikan informasi dari para responden yang
dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Instrumen penelitian di rancang
untuk satu tujuan dan tidak bisa digunakan pada penelitian yang lain. Kekhasan
setiap objek penelitian menyebabkan seorang peneliti harus merancang sendiri
instrument yang digunakan. Susunan instrument untuk setiap penelitian tidak
selalu sama dengan penelitian lain. Hal ini mengingat tujuan dan
mekanisme kerja dalam setiap teknik penelitian juga berbeda-beda.[1]
Jenis-Jenis Instrumen Pengumpulan Data
Yang harus dilakukan seseorang dalam melakukan penelitian adalah mengumpulkan data. Dalam
hal ini, seorang peneliti harus menyadari adanya permasalahan akses dan etika
kompleks dalam proses pengumpulan data. Keduanya berpengaruh terhadap data yang
dikumpulkan, bagaimana memperolehnya, dan bagaimana pula kemudian mengunakannya.
Topik penelitian yang dipilih mungkin mengharuskan mendapatkan akses dan
mempertahankannya terhadap salah satu dari hal-hal berikut :
1. Dokumen-dokumen
yang ada di perpustakaan atau lembaga.
2. Orang-orang,
baik dirumah, tempat kerja atau masyarakat luas.
3. Lembaga-lembaga
seperti perusahaan swasta, atau departemen pemerintah.
Dalam mengumpulkan data, terdapat empat prinsip etika yang harus
diperhatikan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Identitas
subjek harus dilindungi sehingga informasi yang dikumpulkan tidak mempermalukan
atau menjatuhkan mereka.
2. Perlakukan
subjek dengan baik dan raihlah kerja samanya dalm penelitian.
3. Dalam
pengurusan izin untuk melakukan penelitian, perlu dijelaskan kepada orang yang
dinegosiasi tentang pemahaman persetujuan.
Berdasarkan tehnik pengumpulan data, jenis instrument dalam suatu
penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Tes.
a. Pengertian tes
Istilah tes diambil dari kata testum suatu
pengertian dalam bahasa perancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan
logam-logam mulia. Adapula yang mengartikan sebagai sebuah piring yang dimuat dari tanah.
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
b. Ciri-Ciri Tes Yang Baik
Sebuah tes yang dikatakan
baik sebagai alat pengukur harus harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki
:
Ø
Validitas
Ø
Reliabilitas
Ø
Objektivitas
Ø
Praktikabilitas
Ø
Ekonomis[3]
c.
Beberapa Macam Tes
Ø Tes Kepribadian (Personal Test)
Ø Tes Bakat (Talent Test)
Ø Tes Prestasi (Pencapaian Sesuatu) / (Achievement Test)
Ø Tes Intelegensi (Tingkat Intelektual)
Ø Tes Sikap (Attitude Test)[4]
2. Angket atau Kuesioner
Angket
adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci danlengkap yang harus
dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahuinya. Melalui angket, hal-hal
tentang diri responden dapat diketahui. Misalnya,
tentang keadaan atau data dirinya seperti pengalaman, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan lain
sebagainya. Isi angket dapat berupa pertanyaan-pertanyaan
tentang responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang obyektif. Juga perlu dijalin kerja sama
antara pemberi angket dan responden
melalui pengantar angket yang simpatik, sehingga responden terdorong bekerja sama dan rela mengisinya
secara jujur. Pada pokoknya angket
dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan cara menjawab pertanyaan dan bagaimana jawaban diberikan. Ditinjau dari cara menjawab pertanyaannya, angket dibagi
menjadi 2, yaitu:
a) Angket terbuka
atau tak berstruktur, adalah angket yang disusunsedemikian rupa, sehingga
responden secara bebas dapat memberikansesuai dengan bahasanya sendiri. Contoh:
Bagaimana pendapat andajika di Sekolah ini didirikan klub sepak bola basket?
b)
Angket tertutup atau berstruktur, adalah angket yang disususun sedemikian rupa sehingga responden tinggal
memilih jawaban yang disediakan.
Sedangkan Kuesioner sendiri adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia ketahui.[5]
Sedangkan Kuesioner sendiri adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia ketahui.[5]
3. Wawancara ( Interview ).
Wawancara adalah tanya-jawab dengan seseorang untuk
mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau masalah. Interview atau sering disebut
juga wawancara mempunyai definisi
suatu proses komunikasi interaksional
antara dua pihak. Cara pertukaran yang digunakan adalah cara verbal dan
nonverbal dan juga mempunyai
tujuan tertentu yang spesifik.
Wawancara juga sering dihubungkan
dengan pekerjaan jurnalistik untuk keperluan penulisan berita yang disiarkan
dalam media massa. Namun wawancara juga dapat dilakukan oleh pihak lain untuk
keperluan, misalnya, penelitian atau penerimaan pegawai. Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan
seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid,
orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
Beberapa
contoh bentuk wawancara :
1.
News interview atau
wawancara berita. Yaitu wawancara untuk bahan berita
2.
Prepard Question
Interview, wawancara yang pertanyaannya disiapkan terlebih dahulu
3.
Wawancara Telepon yaitu
wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon
4.
Personality Interview atau
wawancara pribadi
5.
Wawancara dengan
banyak orang. Ini adalah wawancara yang dilakukan terhadap banyak orang.
Tujuannya untuk mengetahui pendapat umum tentang sesuatu
6.
Wawancara dadakan /
mendesak. Wawancara mendadak dilakukan
wartawan
7.
Interview yaitu
serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan
sebagainya[6]
4.
Observasi ( Pengamatan )
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. Cara atau metode tersebut
pada umumnya ditandai oleh individu, dan membuat pencatatan-pencatatan secara
objektif mengenai apa yang diamati. [7]
Didalam artian penelitian observasi adalah
mengadakan pengamatan secara langsung, observasi dapat dilakukan dengan tes,
kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah
daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. [8]
5.
Dokumentasi.
Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara
mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang
sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh
melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga yang di teliti. Yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat, majalah dan sebagainya. Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Didalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen
rapat, dan sebagainya.[9]
Langkah-Langkah
Dalam Menyusun Instrumen
Iskandar (2008:
79) mengemukakan enam langkah dalam penyusunan instrumen penelitian, yaitu:
1. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti.
2. Menjabarkan variabel menjadi dimensi-dimensi.
3. Mencari indikator dari setiap dimensi.
4. Mendeskripsikan kisi-kisi
instrumen
5. Merumuskan item-item pertanyaan
atau pernyataan instrumen
6. Petunjuk pengisian instrumen.[10]
Penyusunan
Instrumen Penelitian
Dalam setiap penelitian yang bersifat empiric selalu dibutuhkan instrument
penelitian yang terdiri dari daftar kuesioner ( pertanyaan ),
formulir tabulasi, dan formulir analisis. Ketiga macam instrument penelitian tersebut harus
dirancang dalam satu kesatuan sehingga dalam proses penelitian dapat bekerja
dalam satu arah terpadu. Diantara ketiga penelitian tersebut, perancangan
daftar kuesioner membutuhkan perhatian yang lebih besardibanding jenis
instrument lainnya. Mutu daftar kuesioner sangat menentukan keberhasilan
penelitian yang sedang di lakukan. Jenis instrument lain, perancangan
menyesuaikan dengan struktur daftar pertanyaan. Keterpaduan semua aspek
instrument penelitian diharapkan diharapkan dapat menghasilkan suatu instrument
yang baik dan memenuhi tujuan penelitian tersebut.
Daftar kuesioner adalah serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada responden
guna mengumpulkan informasi dari responden mengenai objek yang sedang diteliti,
baik berupa pendapat, tanggapan, ataupun dirinya sendiri. Sebagai suatu
instrument penelitian, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak boleh
menyimpang dari arah yang akan dicapaioleh usulan proyek penelitian, yang
tercermin dalam rumusan hipotesis. Dengan demikian daftar pertanyaan yang harus
diajukan dengan taktis dan stategik sehingga mampu menyaring informasi yang
dibutuhkan oleh responden.
Pertanyaan yang diajukan oleh responden harus jelas rumusannya, sehingga
peneliti akan menerima informasi dengan tepat dari responden. Sebab responden
dan pewawancara dapat menginterpretasi makna suatu kalimat yang berbeda dengan
maksud peneliti, sehingga isi pertanyaan justru tidak dapat dijawab. Disamping
itu harus pula diperhatikan kemana arah yang dicapai, mengingat tanpa arah yang
jelas tidak mungkin dapat disusun suatu daftar pertanyaan yang memadai. [11]
[2] Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas. PT : Remaja Rosdakarya Offset.
Bandung : 2009. Hal : 23-24
[3] Suharsimi arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. PT : Bumi Aksara, Jakarta : 2009.
Hal :52
[4] Ibnu
Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Kuantitatif Dalam Pendidikan. PT : Raja Grafindo Persada, Jakarta : 1996.
Hal : 89
[7] Ngalim
purwanto, Prinsip-prinsip Dan Teknik
Evaluasi Pengajaran. PT : Remaja Rosdakarya, Bandung. Hal:149
Tidak ada komentar:
Posting Komentar