TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
PENDIDIKAN
1.
Jelaskan
pengertian Hakekat Penelitian serta kaitannya dengan pendidikan dan pengajaran!
-
Hakekat Penelitian
adalah mempelajari sesuatu dengan cara mengamati atau mengumpulkan dan
menganalisis data untuk mencapai suatu tujuan.
-
Kaitannya
dengan pendidikan dan pengajaran adalah adanya suatu treatmen atau pengaruh
media terhadap prestasi, dan juga pengaruh profesi orang tua terhadap prestasi
siswa yang sangat kuat.
2.
Apa
saja yang menjadi sumber dalam masalah penelitian? dan berikan contoh cara mengemukakan
masalah penelitian!
-
Beberapa sumber dalam masalah penelitian
diantaranya :
a) Literature,
yang meliputi: buku, buku teks, monography, laporan statistic, dan berupa non
buku seperti: jurnal, skripsi, tesis, disertsi dsb.
b) Berbagai
pertemuan ilmiah, seperti: seminar, diskusi, lokakarya, sarasehan dsb.
c) Pengalaman
pribadi, dan pengamatan yang bersifat longitudinal.
d) Pernyataan
dari pemegang otoritas.
e) Perasaan
intuitif.
-
Contoh
Mengemukakan permasalahan penelitian :
Pernyataan-permasalahan (problem statement) : Belum
diketahui rasionalitas tindakan konversi keagamaan warga muhamadiyah yang
berasal dari warga NU. Pertanyaan permasalahan (problem question) : Bagaimana
rasionalitas tindakan konversi keagamaan warga muhamadiyah yang berasal dari
warga NU. Tetapi akan menjadi tidak konsisten kedua unsur trsebut misalnya,
jika pernyataan-permasalahan diubah menjadi : Bagaimana proses tindakan
konversi warga muhamadiyah yang berasal dari NU.
3.
Sebutkan
macam-macam sumber pustaka dan kegunaan dari kajian pustaka?
-
Macam-macam sumber pustaka :
a) Kamus
b) Buku
c) Koran
d) Majalah
-
Kegunaan dari kajian pustaka untuk :
a) Mengungkapkan
penelitian-penelitian yang serupa dengan penelitian yang (akan) kita lakukan
dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian-penelitian tersebut menjawab
permasalahan dan merancang metode penelitiannya.
b) Membantu
memberi gambaran tentang metode dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang
mempunyai permasalahan serupa atau mirip penelitian yang kita hadapi.
c) Mengungkapkan
sumber-sumber data (atau judul-judul pustaka yang berkaitan) yang mungkin belum
kita ketahui sebelumnya.
d) Mengenal
peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang kita hadapi
(yang mungkin dapat kita jadikan nara sumber atau dapat ditelusuri karya-karya
tulisnya yang lain yang mungkin terkait).
e) Memperlihatkan
kedudukan penelitian yang (akan) kita lakukan dalam sejarah perkembangan dan
konteks ilmu pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada.
f) Mengungkapkan
ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumnya.
g) Membuktikan
keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita lakukan berbeda dengan
penelitian-penelitian sebelumnya)
h) Mampu
menambah percaya diri kita pada topik yang kita pilih karena telah ada
pihak-pihak lain yang sebelumnya juga tertarik pada topic tersebut dan mereka
telah mencurahkan tenaga, waktu dan biaya untuk meneliti topik tersebut.
4.
Apa
yang dimaksud dengan asumsi dan hipotesis? sebutkan jenis-jenis hipotesis dan
cara mengujinya!
-
Asumsi
adalah kondisi yang ditetapkan sehingga jangkauan penelitian/riset jelas
batasnya. Asumsi juga merupakan batasan system dimana kita melakukan
penelitian/riset. Asumsi juga merupakan gagasan primitive, atau gagasan tanpa
penumpu yang diperlukan untuk menumpu gagasan lain yang aka menumpu gagasan
lain.
-
Hipotesis
adalah kesimpulan sementara atas masalah penelitian. Hipotesis juga dapat
diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahn
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
-
Jenis-jenis hipotesis dan cara
mengujinya :
Dilihat
dari segi tingkatan hipotesis dibedakan antara hipotesis major dan hipotesis
minor. Hipotesis major artinya hipotesis induk yang merupakan satu rumusan
hipotesis yang menjadi sumber hipotesis minor atau anak-anak hipotesis. Berarti
hipotesis minor dijabarkan dari hipotesis major. Ada 2 jenis hipotesis yang
digunakan dalam penelitian :
a) Hipotesis
kerja, atau disebut dengan hipotesis alternativ, disingkat Ha. Hipotesis kerja
menyatakan adanya hubungan antara variable X dan Y, atau adanya perbedaan anatara
dua kelompok.
Rumusan
hipotesis kerja :
i. Jika…….maka……
Contoh:
Jika
orang banyak membaca teks arab, maka kemampuan membaca teks arab akan naik.
ii. Ada
perbedaan antara…….dan……
Contoh:
Ada
perbedaan antara lulusan pondok pesantren dan lulusan madrasah (umum) dalam
kemampuan berbicara bahasa arab.
iii. Ada
pengaruh……terhadap….
Contoh:
Ada
pengaruh kelulusan (asal sekolah siswa) terhadap kemampuan berbicara bahasa
arab
b) Hipotesis
nol (null hypotheses) disingkat Ho
Hipotesis
nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian
yang bersifat statistik, yaitu yang diuji dengan perhitungan statistik.
Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variable, atau tidak
adanya pengaruh variable X terhadap variable Y. pemberian nama “hipotesis nol”
atau “hipotesis nihil” dapat dimengerti dengan mudah karena tidak ada perbedaan
antara dua dua variable. Dengan kata lain, selisih variable pertama dengan
variable kedua adalah nol atau nihil.
Rumusan
hipotesis nol :
i.
Tidak ada perbedaan antara…….dengan………
Contoh:
Tidak
ada perbedaan anatara mahasiswa tingkat I dan mahasiswa tingkat II dalam
kemampuan berbicara bahasa arab.
ii.
Tidak ada pengaruh…….terhadap…………
Contoh:
Tidak
ada pengaruh tingkatan kelas terhadap kemampuan berbicara dalam bahasa arab
-
Prosedur dan tata cara pengujian
hipotesis :
a) Pertama,
tampilkan hipotesis yang diuji dengan pernyataan hipotesis nol (H0) = tidak
terdapat pengaruh X terhadap y dan hipotesis alternativ (H1) = terdapat
pengaruh X terhadap Y
b) Kedua,
tentukan rumus-rumus pengukuran statistic dan pengujian hipotesis yang
digunakan, misalnya statistic regresi dan korelasi sederhana dan korelasi
ganda.
c) Ketiga,
untuk penelitian social: tentukan jumlah responden yang menjadi sampel
penelitian untuk memperoleh angka pembanding pada t table/f, untuk penelitian
ekonomi tentukan jumlah sampel berdasarkan data time series.
d) Keempat,
pilhlah taraf kepercayaan (degree of freedom-DF) atau alpha (?) p untuk
memperoleh angka pembanding pada t table/f table.
e) Kelima,
pengujian hipotesis dilaksanakan dengan perhitungan statistic t/f hitung yang
hasilnya dibandingkan dengan angka pembanding pada t/f table.
f) Keenam,
hasil pengujian hipotesis: apabila t/f hitung > t/f table maka H0 ditolak
dan H1 diterima-artinya: terdapat pengaruh variable X terhadap Y, tetapi
apabila t/f hitung , t/f table maka H0 diterima dan H1 ditolak-artinya : tidak terdapat pengaruh
variable X terhadap variable Y.
g) Ketujuh,
bila terdapat pengaruh variable X terhadap variable Y sama dengan terdapat
hubungan kausalitas diantara variable X yang diposisikan sebagai variable
antecedent (yang mendahului, penyebab) dengan variable Y yang diposisikan
sebagai variable Y yang diposisikan sebagai sebagai variable konsekuensi
(akibat, masalah, fenomena yang diteliti)
5.
Apa
yang dimaksud dengan variable? jelaskan pentingnya memahami variable dalam
sebuah penelitian!
-
Variable adalah suatu sebutan yang dapat
diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif).
-
Karena
variabel dan hubungan antar variabel merupakan salah satu kunci penting dalam
penelitian kuantitatif. Posisi variabel yang senteral menempatkannya sebagai
dasar dari semua proses penelitian, mulai dari perumusan masalah, perumusan
hipotesis, pembuatan instrumen pengumpulan data, samapi pada analisisnya. Sehubungan
dengan posisi penting ini, variabel menjadi penting artinya untuk
menentukanbermutu tidaknya suatu hasil penelitian.
6.
Jelaskan
pengertian Sumber Data, Populasi dan Sampel!
-
Sumber data adalah subjek darimana data
itu diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang
merespon atau menjawab pertanyaan, baik tertulis maupun lisan.
-
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
-
Sampel adalah bagian kecil dari anggota
populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili
populasinya. Sampel juga sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
7.
Jelaskan
ciri-ciri penelitian eksperimen! sebutkan perbedaan antara Pre Experimental, Quasy
Experimental dan true Experimental Design!
-
Ciri-ciri penelitian experiment :
a) Menuntut
pengaturan variable-variabel dan kondisi-kondisi experimental secara tertib,
ketat, baik dengan control atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi.
b) Secara
khas menggunakan kelompok controlsebagai garis besar, untuk dibandingkan dengan
kelompok-kelompok yang dikenai perlakuan experimental.
c) Memusatkan
usaha pada pengontrolan varians :
i.Untuk memaksimalkan varians
variable yang berkaitan dengan hipotesis penelitian.
ii.Untuk meminimalkan varians variable
pengganggu atau yang tidak diinginkan yang mungkin mempengaruhi hasil
experiment tetapi yang tidak menjadi tujuan penelitian.
iii.Untuk meminimalkan varians
kekeliruan atau varians rambang, termasuk apa yang disebut kekeliruan
pengukuran. Penyesalan terbaik : pemilihan subyek secara rambang, penempatan
subyek dalam kelompok-kelompok secara rambang, penentuan perlakuan experimental
kepada kelompok secara rambang.
d) Internal
Validity adalah Sine Qua Non untuk rancangan ini dan merupakan tujuan pertama
metode experimental.
e) Tujuan
kedua metode Experimental adalah External Validity, yang penelitian ini ada bebarapa
jauh hasil-hasilnya dapat digeneralisasikan kepada subyek-subyek atau kondisi-kondisi
yang semacam.
f) Dalam
rancangan Experimental yang klasik, semua variable penting diusahakan agar
konstan kecuali variable perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau
dibiarkan bervariasi.
g) Walaupun
cara pendekatan Experimental itu adalah yang paling kuat karena cara itu
memungkinkan untuk mengontrol variable-variabel yang relevan, namun cara ini
juga paling restriktif dan dibuat-buat. Ciri inilah yang merupakan kelemahan
utama kalau metode ini digunakan kepada manusia dalam dunianya, karena manusia
sering dibuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artificial,
dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis atau dievaluasi.
-
Perbedaan antara Pre Experimental, True
Experimental Design dan Quasy Experimental:
a) Pre
Experimental belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat
variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen.
Bentuk Pre Experimental Design (non design) :
i. One-Shot
Cose Study
ii. One-Group
Pretest-Posttest Design
iii. Intact-Group
Comparison
b) True
Experimental Design dikatakan True Experimental design (eksperimen yang
betul-betul), karena didalam design ini, penelitian dapat mengontrol semua
variable luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian, validitas
internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi.
Disini terdapat dua bentuk design true experimental design, yaitu: posttest
only control dan pretest group design.
c) Quasy
Experimental merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit
dilaksanakan. Mempunyai kelompok control, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mngontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Dua bentuk eksperimen ini yaitu: time series design dan
nonequivalent control group design.
8.
Apa
yang dimaksud dengan penelitian Ex Post Facto? Jelaskan prosedur penelitian Ex
Post Facto!
-
Penelitian Ex Post Facto merupakan
penelitian yang bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan
perilaku, gejala atau fenomenayang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku
atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara
keseluruhan sudah terjadi. Secara metodis merupakan penelitian experiment yang
juga menguji hipotesis tetapi tidak memberikan pelakuan-perlakuan tertentu
karena suatu sebab kurang etis untuk memberikan perlakuan atau memberikan
manipulasi. Biasanya karena alasan etika manusiawi, atau gejala/peristiwa
tersebut sudah terjadi dan ingin menelusuri factor-faktor penyebabnya atau
hal-hal yang mempengaruhinya.
-
Prosedur penelitian Ex Post Facto :
a) Perumusan
masalah. Masalah yang ditetapkan harus
mengandung sebab atau kausa bagi munculnya variable dependen, yang dapat
diketahui berdasarkan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan atau
penafsiran peneliti terhadap hasil observasi fenomena yang sedang diteliti.
Masalah penelitian ini dapat berbentuk pernyataan hipotesis atau tujuan.
Rumusan hipotesis digunakan jika sifat dasar perbedaan dapat diprediksi oleh
peneliti sebelum data dikumpulkan. Sedangkan rumusan pernyataan tujuan
digunakan bila peneliti tidak dapat memprediksi perbedaan antar kelompok subjek
yang dibandingkan dalam variable tertentu.
b) Setelah
masalah dirumuskan, peneliti harus mampu mengidentifikasi hipotesis tandingan
atau elternatif yang mungkin dapat menerangkan hubungan antar variable independen
dan dependen.
c) Penentuan
kelompok subjek yang akan dibandingkan. Pertama-tama,
kelompok yang dipilih harus memiliki karakteristik yang mnjadi konsen
penelitian. Selanjutnya peneliti memilih kelompok yang tidak memiliki
karakteristik tersebut atau berbeda tingkatannya.
d) Pengumpulan
data. Hanya data yang diperlukan yang dikumpulkan, baik
yang berkenan dengan variable dependen mampu berkenan dengan fakto yang
dimungkinkan memunculkan hipotesis tandingan. Karena penelitian ini menyelidiki
fenomena yang sudah terjadi, seringkali data yang diperlukan sudah tersedia sehingga
peneliti tinggal memilih sumber yang sesuai. Disamping itu berbagai instrument
seperti les, angket, interview, dapat digunakan untuk mengumpulkan dta bagi
peneliti.
e) Analisis
data. Teknik analisis data yang digunakan serupa yang
digunakan dalam penelitian diferensial maupun experiment, dimana perbandingan
nilai variable dependen dilakukan antar kelompok subjek atas dasar factor yang
mnejadi konsen. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik analisis Uji-T,
independen atau ANAVA, tergantung dari jumlah kelompok dari factor tersebut.
Apapun teknik analisis statistic inferensial yang digunakan, biasanya analisis
tersebut diawali dengan perhitungan nilai rata-rata atau mean dan standar deviasi
untuk mengetahui perbandingan antar kelompok secara deskriptif.
f) Penafsiran
basil. Pernyataan sebab akibat dalam penelitian ini perlu
dilakukan secara hati-hati. Kualitas hubungan antar variable independen dan
dependen sangat tergantung pada kemampuan peneliti untuk memilih kelompok
perbandingan yang homogen dan keyakinan bahwa munculnya hipotesis tandingan
dapat dicegah.
9.
Jelaskan
pengertian dari Penelitian Deskriftif Kualitatif dan jenis-jenis penelitian
deskriptif !
-
Penelitian Deskriptif Kualitatif adalah sejenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur
statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Secara umum,
penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian dan lain-lain.
-
Jenis-jenis penelitian deskriptif :
a) Studi
Kasus. Yaitu suatu penyelidikan intensif tentang
individu, dan atau unit social yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan
semua variable penting tentang perkembangan individu atau unit social yang
diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga
kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.
b) Survey.
Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relative terbatas dari
kasus-kasus yang relative besar jumlahnya. Tujunnya adalah untuk mengumpulkan
informasi tentang variable dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang
lingkupnya (sensus atau survey sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak
nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa ketegori, yaitu : sensus
tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survey
sampel tentang hal-hal yang nyata dan survey sampel tentang hal-hal yang tidak
nyata.
c) Studi
Perkembangan. Studi ini merupakan penelitian yang
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat
anak pada berbagai usia, bagaiaman perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana
mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal
dan metode cross-sectional.
d) Studi Tindak Lanjut, yakni, studi yang
menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu
atau mengalami kondisi tertentu.
e) Analisis Dokumenter. Studi ini sering
juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel
sosiologis dan psikologis.
f) Analisis kecenderungan.
Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan
datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
g) Studi Korelasi. Yaitu, jenis
penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar
variabel yang diteliti.
10. Apa yang dimaksud dengan PTK?
jelaskan prosedur dalam PTK!
-
Penelitian Tindakan Kelas berasal dari
istilah bahasa inggris Classroom action research, yang berarti penelitian yang
dilakukan pada sebuah kelas untuk menegtahui akibat tindakan yang diterapkan
pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut yang mengikutsertakan secara
aktif peran guru dan siswa dalam berbagai tindakan.
-
Prosedur dalam PTK
a) Penetapan
Focus Permasalahan
Sebelum
suatu masalah ditetapkan atau dirumuskan, perlu ditumbuhkan sikap dan
keberanian untuk mempertanyakan, misalnya tentang kualitas proses dan hasil
pembelajaran yang dicapai selama ini. Sikap tersebut dipelukan untuk
menumbuhkan keinginan peneliti memperbaiki kualitas pembelajaran. Tahapan ini
disebut dengan tahapan merasakan adanya masalah.
b) Perencanaan
Tindakan
Setelah
masalah dirumuskan secara operasional, perlu dirumuskan alternative tindakan
yang akan diambil. Alternative tindakan yang dapat diambil dapat dirumuskan
kedalam bentuk hipotesis tindakan dalam arti dugaan mengenai perubahan yang
akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Perencanaan tindakan memanfaatkan
secara optimal teori-teori yang relevan dan pengalaman yang diperoleh dimasa
lalu dalam kegiatan pembelajaran atau penelitian sebidang. Bentuk umum rumusan
hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis dalam penelitian formal. Hipotesis
tindakan pada umumnya dirumuskan kedalam bentuk keyakinan tindakan yang diambil
akan dapat memperbaiki system, proses, ataupun hasil.
c) Pelaksanaan
Tindakan
Pada
tahapan ini, rancangan strategi dan scenario pembelajaran diterapkan. Scenario
tindakan harus dilaksanakan secara benar tampak berlaku wajar. Pada PTK yang
dilakukan guru, pelaksanaan tindakan umumnya dilakukan dalm waktu antara 2
sampai 3 bulan. Waktu tersebut dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan sajian
beberapa pokok bahansan dan mata pelajaran tertentu.
d) Pengumpulan
Data (Pengamatan Atau Observasi)
Tahapan
ini berjalan secara bersamaan pada saat pelaksanaan indakan. Pengamatn
dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, keduanya berlangsung dalam waktu
yang sama. Pada tahapan ini, peneliti (atau guru apabila ia bertindak sebagai
peneliti) melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan
terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan
menggunakan format observasi atau penilaian yang telah disusun. Termasuk juga
pengamatan secara cermat pelaksaan scenario tindakan dari waktu ke waktu dan
dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.
e) Refleksi
(Analisis Dan Interprestasi)
Tahapan
ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan,
berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan
tindakan yang berikutnya.
f) Perencanaan
Tindak Lanjut
Pada
tahapan ini guru meberikan evaluasi terhadap siswa, untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap pelajaran yang telah dipelajarinya.
11. Apa yang dimaksud dengan Instrument
Penelitian? sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Instrument Penelitian !
-
Instrument penelitian adalah suatu alat
yang digunakan mengukur fenomena-fenomena alam maupun social yang diamati.
Secara spesifik fenomena disebut variable.
-
Jenis-jenis Instrument Penelitian:
a) Tes
Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan ata bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Adapun beberapa macam tes instrumen pengumpulan data, anatara lain :
i.
Tes
kepribadian (personal test)
ii.
Tes
bakat (talent test)
iii.
Tes
prestasi (pencapaian sesuatu) atau (achivement test)
iv.
Tes
intelegensi (tingkat intelektual)
v.
Tes
sikap (antitude test)
b) Angket
atau kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang diharapkan responden. Disamping cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar, dan tersebar di wilayah yang luas. Angket dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu :
i.
Angket
terbuka atau angket tidak berstruktur adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sederhana sehingga responden memberikan isian sesuai dengan kehendak dan
keadaannya.
ii.
Angket
tertutup atau angket berstruktur adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda silang (x) atau tanda check list (Ö). Check
list atau daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek
yang diamati.
c) Wawancara atau Interview adalah
suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung
dari sumbernya dan lebih mendalam pada responden yang jumlah sedikit.
d) Observasi adalah melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan
manusia, fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil. Dari segi proses pelaksanaan
pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi:
i.
Observasi
berperan serta. Dalam
observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari dengan orang yang
diamati.
ii.
Observasi
non participant. Dalam
observasi ini, peneliti hanya sebagai pengamat independen
e) Skala
bertingkat atau ratings adalah
suatu ukuran subyektif yang dibuat berskala. Walaupun skala bertingkat ini
menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi tertentu
tentang program atau orang. Instrumen ini dapat dengan mudah memberikan
gambaran penampilan, terutama penampilan di dalam orang menjalankan tugas, yang
menunjukan munculnya sifat-sifat. Di dalam
menyusun skala, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menentukan variabel
skala. Apa yang ditanyakan harus apa yang dapat diamati responden
f) Dokumentasi
adalah ditujukan untuk memperoleh
data langsung dari tempat peneliti, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan film dokumenter dan data lain yang
relevan.
12. Jelaskan langkah-langkah analisis
data dalam masing-masing desain penelitian (a) Experimental (b) Ex Post Facto (c)
Deskriptif Kualitatif (d) PTK!
a) Experimental
Dengan Mengumpulkan data dan proses
eksperimen,kemudian Mengorganisasikan dan juga mendeskripsikan data sesuai
dengan variabel yang telah ditentukan oleh peneliti. Setelah itu peneliti Menganalisis
data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk
menentukan tahap signifikasi hasilnya,setelah itu peneliti Menginterpretasikan
basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan juga pembuatan laporan.
b) Ex
Post Facto
Teknik analisis data yang digunakan
Ex Post Facto serupa dengan yang digunakan dalam penelitian diferensial maupun
eksperimen, yang dimana perbandingan nilai variabel dependen dilakukan antar
kelompok subjek atas dasar faktor yang menjadi konsen. Hal ini dapat dilakukan
dengan teknik analisis Uji-T, independen atau ANAVA, tergantung dari
jumlah kelompok dari faktor tersebut. Apapun teknik analisis statistik
inferensial yang digunakan, biasanya analisis tersebut diawali dengan
penghitungan nilai rata-rata atau mean dan standar deviasi untuk mengetahui
perbandingan antar kelompok secara deskriptif.
c) Deskriptif
Kualitatif
-
Langkah-langkah
yang perlu diperhatikan dalam analisis data adalah :
a) Memilih data
Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang
relevan dengan tujuan perbaikan pembelajaran. Data yang tidak relevan dapat
dibuang, dan jika dianggap perlu, guru peserta dapat menambahkan data baru
dengan mengingat kembali peristiwa atau fenomena yang terjadi selama
pelaksanaan rencana tindakan.
b) Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data)
Pada kegiatan ini, guru dan peserta membuat deskripsi
dari langkah yang dilakukan pada kegiatan a) tersebut.
c) Menarik kesimpulan hasil deskripsi
Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah b)
tersebut, selanjutnbya dapat ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan rencana
tindakan yang telah dilakukan.
d)
Memahami
Awal
proses analitik, peneliti-peneliti kualitatif berusaha untuk bisa
mempertimbangkan data dan belajar mencari ” apa yang terjadi.” Bila pemahaman
dicapai, peneliti bisa menyiapkan cara deskripsi peristiwa, dan data baru tidak
ditambahkan dalam uraian. Dengan kata lain, pemahaman diselesaikan bila
kejenuhan telah dicapai.
e)
Sintesis
Sintesis
meliputi penyaringan data dan menyatukannya. Pada langkah ini, peneliti
mendapatkan pengertian dari apa yang “khas” mengenai suatu peristiwa dan apa
variasi dan cakupannya. Pada akhir proses sintesis, peneliti dapat mulai
membuat pernyataan umum tentang peristiwa mengenai peserta studi.
f)
Teoritis
Meliputi
sistem pemilihan data. Selama proses teori, peneliti mengembangkan penjelasan
alternatif dari peristiwa dan kemudian menjaga penjelasan ini sampai menentukan
apakah “cocok” dengan data. Proses teoritis dilanjutkan untuk dikembangkan
sampai yang terbaik dan penjelasan paling hemat diperoleh.
g)
Recontextualisasi
Proses
dari recontextualisasi meliputi pengembangan teori lebih lanjut dan
aplikabilitas untuk kelompok lain yang diselidiki. Di dalam pemeriksaan
terakhir pengembangan teori, adalah teori harus generalisasi dan sesuai
konteks. Manajemen Dan Organisasi Data Kualitatif
d) PTK
-
Langkah analisis datanya yaitu dengan Melaksanakan
survei terhadap kegiatan pembelajaran di
kelas,kemudian dengan Mengidentifikasi
berbagai masalah yang dirasakan perlu untuk segera dipecahkan. Merumuskan secara jelas,
dengan disertai penjelasan tentang penyebab-penyebabnya; Merencanakan tindakan
untuk mengatasi masalah yang muncul tersebut; Melaksanakan tindakan; Melakukan pengamatan terhadap kinerja dan
perilaku siswa; Menganalisis dan
merefleksi, menjelaskan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
tindakan; Melakukan perencanaan
tindakan ulang untuk meningkatkan kualitas kinerja seperti yang
dihendaki dan/atau memecahkan masalah yang tersisa.